JALUR PEMERATAAN EKONOMI NASIONAL MELALUI LAUTAN NUSANTARA


Ada theory yang menyatakan bahwa untuk mengembangkan suatu daerah, bangun jalan dari suatu permukiman di pantai ke pedalaman. Lambat laun akan tumbuh permukiman sepanjang jalan tersebut. Disusul oleh perkembangan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan para pemukim atau pemakai jalan itu.

Kalau seandainya theory itu diterapkan dalam usaha mengembangkan lautan Nusantara dengan “membangun” jalan raya dari Sabang sampai ke Merauke.
Dimulai dengan, Pemerintah membuka jalan raya ini dengan menghubungkan Sabang ke Belawan dengan jalan darat dan dari Belawan jalan laut ke – Bangka/Belitung – Tg.Priok- Tg.Perak – Makassar – Ambon, dari Ambon bercabang dua, yang satu ke Jayapura dan yang satu lagi ke Banda, kemudian- Merauke.

Kapal yang dioperasikan adalah kapal Ferry berkecepatan 30 knots jenis Ro-Ro ukuran 3000Ton. Dengan jadwal yang teratur dan tepat dengan mengoperasikan 2 kapal Ferry jenis Ro-Ro ini dapat dijadwalkan setiap 10 hari kapal Ferry ini menyinggahi pelabuhan-pelabuhan tersebut.
Dengan investasi sekitar 250 Juta USD. Investasi pembelian 2 kapal Ferry serta pembangunan dermaga untuk kapal Ro-Ro disetiap pelabuhan yang disinggahi.
Investasi ini merupakan 1/4 dari ongkos pembangunan Jembatan Selat Sunda. Ini bukan proyek dua propinsi tetapi merupakan proyek Nasional dalam rangka usaha Pemerataan Ekonomi di seluruh Nusantara. Proyek ini bukan proyek impian atau mercu suar, ini merupakan proyek yang nyata yang dalam jangka waktu tertentu, mungkin 5 sampai 10 tahun, investasi yang dikucurkan akan kembali.

Kapal Ferry yang sanggup menampung 1000 penumpang, penumpang duduk seperti di pesawat. Sanggup memuat muatan berupa truk, peti kemas beroda, kendaraan mobil dan speda motor. Salah satu keharusan lainnya ialah kapal Ferry ini harus mempunyai kesanggupan untuk memuat peti kemas pendingin beroda. Yang mana peti kemas pendingin beroda ini sewaktu dikapalkan memakai tenaga dari kapal untuk pengeoperasian alat pendinginnya dan alat pendinginnya ini dapat beroperasi sendiri setelah keluar dari kapal.

Adalah tanggung jawab Pemda untuk mengusahakan “feeder service” dari pelabuhan-pelabuhan ini ke pelabuhan lainnya didaerahnyua.. Diusahakan kapal Ferry jenis Ro-Ro berukuran kecil dengan kecepatan diatas 15 knots, sebagai kapal-kapal “feeders”. Atau melalui jalan darat sampai ketempat tujuan.
Dengan demikian tercipta sistem pengapalan muatan “door to door” service. Cara pengapalan seperti ini banyak menghemat perongkosan-perongkosan seperti pembangunan gudang dipelabhun, peralatan bongkar-muat di pelabuhan. Disamping waktu pengiriman yang cepat juga keselamatan muatan selama dalam perjalanannya dapat dijamin. Dengan kecepatan 30 knots atau lebih , Belawan – Bangka/Belitung – Tg.Priok dapat dicapai dalam waktu 2-1/2 hari. Tg.Priok -Tg. Perak dalam waktu kira-kira 1 hari. Tg.Perak – Makassar dalam waktu 2 hari. Makassar ke Ambon dalam waktu 2 hari. Ambon ke Jayapura 2-1/2 ampai 3 hari. dan Ambon ke Banda/Merauke dalam wakrtu 2 hari.

Dengan mengharuskan memuat peti kemas pendingin beroda, membuka jalan bagi pengapalan ikan-ikan ke daerah lainnya. Apabila jumlah ikan yang akan dikapalkan sudah mencapai jumlah besar, membuka kemungkinan untuk pembangunan gudang pendingin di pelabuhan. Dapat menarik investasi dalam pembangunan pabrik ikan kaleng. Kemungkinan lain, terbuka untuk pengoperasian kapal-kapal khusus dengan peralatan pendingin, sehingga dapat dikapalkan ikan-ikan dengan jumlah besar .

Apakah ini kiranya cara untuk memebangunkan raksasa Maritim Indonesia yang sedang tidur lelap ?

KODE ETIK SEORANG INSINYUR


Dalam dunia teknologi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang profesi seperti engineer. Hal-hal tersebut yaitu pendidikan berbasis teknologi yang cukup, pelatihan dan pengalaman yang memadai di bidang teknologi, serta harus menjaga kode etik profesi/insinyur untuk menjadi seorang engineer yang profesional. Kode etik yang mengatur tentang apa saja yang perlu dan tidak dilakukan oleh seorang insinyur untuk memunculkan kualitas tersendiri.
Insinyur memiliki tugas memikirkan dan menciptakan sebuah inovasi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai tambah. Dalam menjalankan profesinya, insinyur harus memiliki sebuah integritas atau kejujuran tinggi dan mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadinya, insinyur tidak boleh menggebu-gebu dalam melaksanakan suatu proyek seperti memanipulasi data secara asal-asalan sehingga tidak menghasilkan produk yang bermanfaat bahkan merugikan banyak pihak.
Seorang insinyur tidak hanya terus berpikir tentang apa yang sudah didapatkan ilmunya, tapi harus terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya melalui inovasi dan gagasan-gagasan baru yang berbasis teknologi yang multiguna. Dalam mengembangkan suatu bentuk inovasi baru, hal-hal mengenai keselamatan, keamanan bagi lingkungan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan karyanya harus dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, bagi para insinyur berlaku prinsip “Safety First”.
Mahasiswa yang menjadi calon insinyur harus dapat mengerti dan memaknai kebiasaan-kebiasaan sehat yang harus diperhatikan. Enam hal penting yang harus menjadi kebiasaan seorang engineer atau calon engineer adalah sebagai berikut. Pertama, seorang calon insinyur harus dapat membangun konsep diri yang jelas, bertanggungjawab atas hasil belajar, karya, dan apa yang dikerjakannya serta proaktif. Kedua, harus mampu membiasakan diri belajar terus-menerus melalui siklus membaca-mengalami-menulis sehingga akan menjadi seorang professional yang berpengalaman. Ketiga, calon insinyur harus berorientasi pada tujuannya, tidak sekedar ikut-ikutan dan tidak berprinsip, serta harus mampu membiasakan diri bahwa belajar adalah sebuah proyek pribadi yang akan dikembangkan sesuai dengan tujuan pribadi.
Keempat, hal yang juga penting dipertimbangkan adalah kesadaran akan waktu dan prioritas. Untuk itu, tujuan yang harus jelas akan mempengaruhi terhadap efisiensi waktu dan prioritas belajar yang harus diperhatikan dan difokuskan. Putting first thing first adalah sebuah pembelajaran, bahwa sebelum melakukan sesuatu, seorang calon insinyur harus mempunyai prioritas dan target waktu yang jelas untuk mencapai tujuan tertentu. Kelima, belajar untuk kemenangan kelompok, bukan hanya untuk pribadi melalui cooperative learning. Seorang insinyur harus mampu bekerja dalam tim, menghargai pendapat anggota tim, dan memberikan kontribusi tersendiri bagi kelancaran dan kesuksesan kerja tim. Kebiasaan terakhir adalah belajar dan berusaha untuk memahami sebelum dipahami dengan sudi mendengarkan dengan penuh empati sehingga seorang insinyur akan mampu bekerja tim secara intelektual dan emosional tanpa harus menimbulkan sebuah permasalahan baru.
Etika seorang mahasiswa teknik, calon insinyur, insinyur dalam bidang apapun cenderung sama. Jadi, entah seseorang akan menjadi insinyur di bidang industri, kemaritiman, sipil dan perencanaan, teknologi informasi, dan lain-lain, tetap harus memperhatikan kode etik yang ada sehingga akan tercapai tujuan yang baik. Dalam dunia kemaritiman yang cenderung keras juga begitu, selain mampu berpikir dan bertindak, insinyur kemaritiman khususnya mahasiswa lulusan teknologi kelautan juga harus memperhatikan kode etiknya sehingga antara ilmu sains dan teknologi dapat berkembang baik untuk mencapai sebuah prospek kerja yang luas.

KNOCK NEVIS


Knock Nevis : kapal terbesar yang pernah dibangun manusia.
Kapal Tanker Raksasa.

“Knock Nevis” sekarang ini menjadi “tangki terapung” dan juga sebagai “off loading unit” disingkat “FSO” dimiliki oleh Perusahaan Norwegia, Fred Olsen production. “Tangki terapung” ini, pada masa aktifnya adalah Kapal Tanker Raksasa yang mengarungi Samudra di Planet Bumi dan merupakan Kapal Tanker yang terbesar didunia. Sewaktu beroperasi sebagai kapal Tanker namanya adalah “Seawise Guant”. Ganti pemilik, namanyapun diganti menjadi “Happy Giant” dan kemudian “Jahre Viking”.
Kapal Tanker terbesar didunia ini berukuran sebagai berikut:
Bobot mati : 260.941 Gross Ton ( 214.793 Net Ton).
Panjang : 458,45 meter sama dengan 1.504,10 ft.
Lebar : 68,8 meter atau 225,72 ft.

kapal Tanker Raksasa “Knock Nevis”, dibangun di Galangan Kapal Sumitomo Industries Oppama dengan nama “Seawise Giant”. Kapal Tanker Raksasa ini adalah pesanan pemilik kapal di Yunani. Namun pemilik pertamanya tak sanggup membayar harga kapal ini setelah siap untuk diluncurkan.
Galapangan kapal Sumitomo, melelang kapal ini. Yang menjadi perantara dalam penjualan kapal ini ialah C.Y. Tung pendiri perusahaan pelayaran peti kemas ” Orient Overseas Container Line “

Namun dalam pembelian kapal ini, C.Y. Tung meminta agar panjang kapal ditambah beberapa meter, perpanjangan badan kapal ini memberikan ruang muatan extra sebesar 87,000 metric tons. Dua tahun kemudian kapal ini diluncurkan dan diberi nama “Seawise Giant”.

Dengan memperpanjang badan kapal itu. bobot matinya naik menjadi 564.763 metric tons, dengan kepanjangan dari 458.45 meter dan mempunyai kedalaman (draft) 24.611 meter atau 80,74 ft. Ada 46 tanki-tanki, luas deck 31.541 meterpersegi atau 339.500 sqft dan ternyata terlalu besar untuk berlayar melalui English Channel.

Dari tahun 1979 sampai 2004, kapal tanker raksasa ini pemiliknya adalah perusahaan “loki Stream AS” berbendera Norwegia. Dari tahun 1989 sampai tahun 1991 kapa tanker raksasa ini bernama “Happy Giant”.

Pada tahun 1991, Jorden Jahre membeli kapal tanker raksasa ini dengan harga $39 Juta. Ganti nama menjadi “Jahre Viking” dan dijual pada tahun 2004.
Kapal Tanker Raksasa ini mengalamai kerusakan sewaktu berlayar melalui Selat Hormuz sewaktu perang Iran dan Iraq. Dan dianggap kapal ini rusak berat, kemudian dipensiunkan berlabuh jangkar di Brunei. Selesai perang Iran-Iraq, Kapal Tanker Raksasa ini ditarik ke Galangan Kapal Keppel di Singapore, diperbaiki dan diberi nama “Happy Giant” dan berlayar kembali pada tahun 1991.

Pada tahun 2004. kapal Tanker Raksasa ini dibeli oleh “First Olsen Tankers Pte.Ltd” dengan nama baru “Knock Nevis” dan dijadilan sebagai “tanki terapung”. kemudian dijadikan “FSO” dan berlabuh jangkar di Qatar Al Shaheen tempat perboran minyak lepas pantai, sampai tahin 2010. Pada tahun itu diberi nama baru “Mont” dan ditarik ke Galangan Kapal Alang Sosiya di Gujarat, India untuk dipereteli dan dilebur bajanya.

Kapal Tanker Raksasa “Knock Nevis” dengan panjang 456.45 meter atau 1.504 ft adalah merupakan satu-satunya kapal yang terbesar didunia yang pernah dibangun. Dibandingkan dengan ketinggian gedung-gedung pencakar langit didunia, panjangnya Kapal Tanker raksasa “Knock Nevis” tidak terkalahkan oleh ketinggian gedung-gedung seperti Petronas dengan ketinggian 452 meter, namun kalah oleh Sears Tower dengan ketinggian 527.3 meter, Taipei 101 dengan ketinggian 509.2 meter. Namun kalau dibandingkan dengan Gedung Pencakar Langit Burj Dubai dengan ketinggian dari 636 meter, kapal tanker raksasa ini akan kelihatan kerdil.

INDONESIA MARITIME MAGAZINE

Indonesia Maritime Institute (IMI) menerbitkan majalah eksklusif ”Indonesia Maritime Magazine” yang ditujukan untuk kampanyekan Indonesia menuju Negara Maritim. Ada empat fokus dalam majalah ini: Ocean-Coastal-Fisheries-Nautical.


Editorial:

SECARA ekonomi, tujuan asas cabotage adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia, dengan memberikan kesempatan berusaha seluas-luasnya bagi perusahaan angkutan laut nasional dan lokal. Diyakini peraturan ini dapat meningkatkan produksi kapal dalam negeri, karena seluruh kapal yang berlayar di perairan tanah air harus berbendera Indonesia. Selain itu, asas cabotage difungsikan untuk melindungi kedaulatan negara, khususnya di bidang industri maritim.

Pada edisi ini akan mengulas mengenai asas cabotage yang diharapkan mampu mendorong berkembangnya industri perkapalan dan pelayaran nasional. Hal ini akan di ulas secara tajam pada rubrik Maritime Head Line.

Pada rubrik Nautical Focus akan mengulas tentang sistem logistik nasional yang masih amburadul sehingga mengakibatkan biaya tinggi, khususnya untuk angkutan logistik yang melalui laut. Kondisi ini menyebabkan harga barang di beberapa daerah di Indonesia sangat tinggi. Implikasi ini akan menimbulkan kesenjangan ekonomi antar daerah.

Pada rubrik Maritime Figure, menamampilkan sosok Prof. Dr. Dietriech G. Bengen, seorang pakar pengelolaan wilayah pesisir dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Perhatiannya pada dunia maritim kiranya bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca.

Untuk selengkapnya silahkan kunjungi www.indonesiamaritimeinstitute.org atau www.myedisi.com/majalah/maritime/140

Salam maritim…. Jaya di laut, sejahtera di darat.