Kawan-Kawan…,Teruslah Berdemo!!!
Akhir-akhir ini kita sering disuguhi oleh berbagai Aksi-aksi kekerasan yang melibatkan Mahasiswa dan kepolisian,bahkan ada pula yang bentrok dengan Masyarakat,semua itu mengakibatkan banyaknya korban luka yang jatuh baik dipihak kepolisian,Mahasiswa bahkan wargapun tidak sedikit yang terluka.
Bentrok memang sudah sering kali kita saksikan dimedia Massa,bahkan nyaris setiap demo yang dilakukan dimakassar ini berakhir dengan bentrok,setiap hari,setiap Momen pasti akan berakhir dengan bentrok. dan tanpa sadar ini mulai dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjadikan persepsi masyarakat luas terhadap Aksi Demonstrasi menjadi Negatif. Bukan tidak mungkin hal ini nantinya akan menjadi alat untuk mematikan pergerakan mahasiswa.
Dari zaman orde lama, hingga zaman tumbangnya orde baru, mahasiswa dan pelajar selalu menjadi orang-orang terdepan dalam melakukan perlawanan terhadap berbagai kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat kecil. Sehingga Mahasiswa dianggap sebagai kaum-kaum yang membela masyarakat kecil yang tertindas oleh berbagai kebijakan yang tidak merugikan masyarakat kecil.dan kini kita telah memasuki Fase reformasi,diamana berbagai upaya dilakukan oleh Oknum-oknum penguasa untuk meruntuhkan Superioritas Mahasiswa yang telah bertahan beberapa zaman,Salah satunya dengan memanfaatkan Aksi-aksi unjuk rasa yang berakhir bentrok dengan membangun opini di tengah-tengah masyarakat bahwa demo itu sama dengan Anarkis.
Mungkin ini baru sebuah opini pribadi,namun kita sebagai mahasiswa, harus selalu waspada dengan opini yang telah mulai terbangun ditengah-tengah masyarakat Makassar, bahwa DEMO=ANARKIS ,akhirnya masyarakat yang kita bela berbalik memusuhi setiap Aksi Demonstrasi. Akibatnya bukan hanya dimakassar saja opini itu terbangun,namun menjalar ke Kota-Kota yang lain,mengakibatkan jatuhnya reputasi sebuah kaum “Pahlawan Rakyat” yaitu Mahasiswa.
Olehnya saudara-saudara seperjuangan, ini adalah sebuah perang pemikiran,Namun segelintir diantara kita tidak menyadari bahwa kita telah terjebak perangkap. Namun ini belum berakhir kawan-kawan,kita tetap harus turun ke jalan!. Apapun opini yang kini ada dimasyarakat. Yang jelas kita harus mambangun kembali reputasi yang telah dirubuhkan dengan aksi-aksi simpatik. Berdemonstrasi dengan damai,dan tertib mungkin cara awal yang baik untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap mahasiswa. “Simpatik Bukan Berarti Tidak Militan ”
Langganan:
Postingan (Atom)